tajam terpercaya

UNU LiterAction! Apa Itu Brainrot? Bagaimana Konten Receh Mengancam Generasi Muda?”

Advertisements
Advertisements

Liputanntb.com – Sekotong, – SMK Negeri 1 Sekotong menjadi persinggahan berikutnya dalam rangkaian Road Show LiterAction! yang digelar oleh Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat. Dengan tema “Membuka Wawasan, Menyalakan Harapan untuk Peradaban Bangsa”, kegiatan ini bertujuan mendorong siswa-siswi dalam mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas pribadi mereka.

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kegiatan diawali sambutan dari Kepala Program Studi PGSD UNU NTB, Herjan Haryadi, S.Pd., M.Pd., yang menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak di era digital. Ia mengingatkan para siswa untuk memanfaatkan gadget untuk hal-hal produktif, seperti belajar, tetapi tetap menjaga keseimbangan waktu. “Jangan terjebak dalam fenomena Brainrot, di mana penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi, tidur, dan kesejahteraan psikologis kita,” ujarnya.

UNU LiterAction! Apa Itu Brainrot? Bagaimana Konten Receh Mengancam Generasi Muda?"
UNU LiterAction! Apa Itu Brainrot? Bagaimana Konten Receh Mengancam Generasi Muda?”.
Photo: (Husna).

Apa Itu Brainrot dan Dampaknya?

Brainrot adalah istilah yang merujuk pada penurunan kualitas otak dan kesehatan mental akibat penggunaan teknologi secara berlebihan, terutama konsumsi konten tidak produktif seperti video pendek atau game. Paparan cahaya biru dari layar gadget menghambat produksi melatonin, hormon pengatur siklus tidur, sehingga menyebabkan gangguan tidur, penurunan konsentrasi, hingga produktivitas mental yang merosot.

“Penggunaan gadget secara berlebihan, terutama untuk konten yang tidak bermutu, dapat menurunkan kemampuan kognitif dan belajar,” tambah Herjan. Kondisi ini berpotensi memengaruhi kesejahteraan psikologis, seperti memicu kecemasan atau depresi.