“Kita memang dengar tadi Mas Anies ada di ujung di pinisi ya, artinya kita datang ke sini nggak janjian ketemu beliau dan ndilalah kita ketemu ya artinya tandain sendiri aja deh,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Pramono mengaku tidak ada pembicaraan mengenai posisi tim pemenangan kepada Anies Baswedan. Dia justru menjelaskan hubungan antara dia dan Anies yang memiliki sejarah panjang.
“Sampai hari ini tidak ada pembicaraan, walau saya terus terang sama Mas Anies ini mempunyai hubungan yang orang nggak tahu, sejarah yang panjang. Tadi ketemu saya bilang, ‘Mas masih inget kan yang nungguin anakku Dito’, jadi Dito anak saya yang jadi Bupati Kediri lahir, Mas Anies yang nungguin salah satunya,” katanya.
Lebih jauh, Pramono mengungkap rencana akan mengunjungi para mantan Gubernur DKI Jakarta, mulai Sutiyoso hingga Pj Gubernur DKI Jakarta saat ini, Heru Budi Hartono.
“Yang jelas begini, saya tadi sudah menyampaikan saya dan Bang Rano akan sowan, akan dateng ke semua Gubernur Jakarta, mulai dari Bang Yos duluan, Bang Foke, Mas Anies, Ahok, dan terakhir tentunya kepada Pj Gubernur sekarang, jadi kita yang dateng,” kata Pramono.
Adapun Rano mengaku senang jika Anies bersedia menjadi ketua tim pemenangan dirinya dan Pramono di Pilgub Jakarta. Sebab, dibutuhkan keberlanjutan pembangunan dari satu gubernur ke gubernur lainnya.
“Tapi artinya kalau beliau bersedia luar biasa, Karena itulah, tadi pembangunan berkesinambungan terus transisi pemerintahan masuk Pj, artinya sekarang ini kalaupun kita jadi kita punya visi misi tapi tentu visi misi baru berlaku di 2025-2030 karena APBD DKI sudah diketuk dan itu sudah disetujui DPRD artinya prioritas pembangunan fase ini adalah itu,” katanya.
“Nah untuk itu kita nanya nanti ke Mas Anies, ‘Mas, ini Persija mau dibawa ke mane, JIS ke mana, setelah ini ke mana’. Begitu juga nanti Pak Heru, Pak Heru yang besar gimana sekarang menghadapi climate change, cacar monyet antisipasinya seperti apa, misalnya seperti itu,” jelasnya.