“Penegakan hukum tidak boleh kalah oleh kekerasan. Saya meminta Kapolda Sulsel segera memberikan rasa aman, bukan hanya kepada keluarga korban tetapi juga kepada seluruh profesi hukum,” tegas Erles.
Insiden ini mengguncang komunitas hukum, yang melihatnya sebagai ancaman terhadap integritas dan keamanan profesi pengacara. Erles Rareral juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Kami tidak akan tinggal diam. Kami akan terus memperjuangkan keadilan untuk almarhum dan masyarakat, memastikan tindakan biadab seperti ini tidak terulang,” tutup Erles.
Komunitas hukum berharap kasus ini segera diusut tuntas agar keadilan dapat ditegakkan, dan rasa aman bagi para penegak hukum kembali pulih.
Page: 1 2
Liputanntb.com - Beasiswa Indonesia Maju (BIM) adalah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,…
Liputanntb.com - Pengumuman hasil kelulusan CPNS 2024 sudah dapat dilakukan mulai hari ini. Ini merupakan…
Liputanntb.com - Tomiko Itooka, wanita asal Jepang yang diakui sebagai manusia tertua di dunia oleh…
Liputantb.com - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk tidak menerima permohonan uji materi terkait perpanjangan…
Liputanntb.com - Seorang guru honorer berinisial AR (28) dan seorang siswi SMP kelas 8 berinisial…
Liputanntb.com - Upaya penangkapan Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, oleh sekitar 2.700…