tajam terpercaya

Gizi Remaja di Bulan Puasa: Bagaimana Siswa SMAN 2 Mataram Mempersiapkan Diri?

Helen, salah seorang siswa SMAN 2 Mataram mencoba mengetahui Status Gizinya
Advertisements
Advertisements
Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Helen, salah seorang siswa SMAN 2 Mataram, mencoba mengetahui status gizinya.

Berdasarkan tabel tersebut dan rumus tersebut, menghasilkan angka 19,5, ini menandakan status gizi Helen masuk dalam kategori normal.

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Siswa lainnya menjadi turut antusias ingin mengetahui status gizinya dan hasilnya bervariasi. Ada mahasiswa dengan status gizi yang gemuk dan kurus. Febrina menjelaskan bahwa gizi yang baik sangat diperlukan pada masa remaja, di mana tubuh sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Untuk itu, sangat penting bagi remaja untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, disesuaikan dengan status gizi masing-masing individu.

Makanan yang Dibutuhkan Berdasarkan Status Gizi:

1. Jika Status Gizi Kurus:

Bagi mereka yang memiliki status gizi kurus, sangat penting untuk fokus pada makanan yang dapat membantu menambah berat badan dan memperbaiki massa otot. Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein tinggi, dan lemak sehat sangat dianjurkan. Misalnya, nasi, kentang, roti gandum, daging ayam atau sapi, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan untuk mencukupi kebutuhan mikronutrien.

2. Jika Status Gizi Normal:

Bagi yang memiliki status gizi normal, tujuan utamanya adalah menjaga kestabilan berat badan dan mendukung kesehatan tubuh secara umum. Mereka disarankan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak sehat. Sayuran dan buah-buahan sangat penting untuk mendapatkan berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Pilihan makanan sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak juga sangat dianjurkan.

3. Jika Status Gizi Gemuk:

Bagi mereka yang memiliki status gizi gemuk atau kelebihan berat badan, pendekatan yang lebih hati-hati perlu diterapkan. Makanan yang disarankan adalah yang rendah kalori namun tetap bergizi, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau tempe dan tahu. Hindari makanan yang mengandung gula tinggi, makanan olahan, serta lemak trans. Selain itu, pengaturan porsi makan dan rutinitas olahraga juga menjadi bagian penting dari program penurunan berat badan.

Baca juga : UNU LiterAction! di SMKN 1 Pemenang : Mengupas Fenomena ‘Marriage is Scary’ yang Viral di TikTok

Febrina menambahkan bahwa remaja perlu memperhatikan keseimbangan dalam mengonsumsi makronutrien dan mikronutrien, terutama selama bulan puasa, agar tetap dapat beraktivitas dengan baik, baik secara fisik maupun mental. “Asupan yang tepat dapat mendukung proses belajar yang lebih efektif, serta menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa,” ujar Febrina.

Bagi siswa yang tertarik dalam bidang gizi, mereka dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan di Program Studi S-1 Ilmu Gizi di UNU NTB. Lulusan dari prodi ini akan menjadi ahli gizi yang dapat bekerja di berbagai fasilitas kesehatan hingga Badan Gizi Nasional. “Dengan waktu perkuliahan empat tahun misalnya, para lulusan langsung dapat terjun ke dunia kerja,” tambahnya.

Selain Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan UNU NTB juga menawarkan Program Studi Farmasi dan D3 Rekam Medik, yang memberikan pilihan pendidikan yang belum banyak tersedia di NTB.

Di penghujung acara,  Herjan Hariyadi, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi PGSD UNU NTB, menjelaskan bahwa PGSD UNU NTB memiliki keunggulan berbeda dibandingkan dengan program studi lainnya. “Prodi PGSD di UNU NTB tidak hanya fokus pada kompetensi akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang berbasis pada agama faham Ahlussunnah wal Jama’ah dan Pancasila,” ungkap Herjan. Prodi ini mengintegrasikan teori pendidikan dengan praktik yang mendalam, membentuk pendidik yang mampu mengajar dengan hati dan memberi teladan kepada generasi muda.

Herjan juga memperkenalkan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UNU NTB, seperti UKM Menwa (Resimen Mahasiswa) mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepemimpinan kepada mahasiswa melalui kegiatan militer. UKM Parcel untuk menguatkan keterampilan Bahasa Inggris, LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) berfokus pada pengajaran Al-Qur’an dan tilawah, memberikan mahasiswa kesempatan untuk memperdalam pemahaman agama. UKM An-Nahlahmengasah kemampuan bahasa Arab serta memahami budaya Islam lebih dalam, sementara KSR (Korps Sukarela) mengedepankan kegiatan kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat.

Selain itu, tersedia UKM Multimedia, Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam), PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) yang memberikan layanan konseling dan informasi tentang kesehatan mental untuk remaja. Terakhir, UKM Koperasi Syariah Fakultas Ekonomi mengajarkan mahasiswa tentang pengelolaan ekonomi berbasis prinsip syariah, dan berbagai UKM lainnya yang memberi mahasiswa peluang untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar akademik, sekaligus memperkuat nilai-nilai sosial dan kepemimpinan.

Sebagai penutup, Herjan mengutip Surat Al-Mujadalah Ayat 11 yang berbunyi :

اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

Hal ini menegaskan pentingnya mengembangkan ilmu pengetahuan dan memanfaatkan iman sebagai landasan untuk meraih kemajuan dan keberkahan dalam hidup.

Dengan doa penuh harapan, acara ini diakhiri dengan semangat untuk terus belajar, berkembang, dan memberi kontribusi bagi bangsa dan negara melalui pendidikan yang berkelanjutan bersama UNU NTB.

[]

***

Humas dan Informasi Publik Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Jl. Pendidikan No. 6, Mataram, NTB

Telp/WA: 0819 1745 2129

Email: humas@ununtb.ac.id