Untuk mengikuti SDSB, masyarakat hanya perlu membeli kupon dan menunggu pemberitahuan pemenang. Biasanya pemenang diumumkan di hari Rabu malam lewat siaran radio.
Jika kupon yang dibeli sesuai dengan pengumuman, maka si pembeli mendapatkan uang hadiah. Namun, peluangnya sangat kecil. Dari jutaan peserta, hanya 1-2 orang saja yang berhasil menang. Jadi, seseorang yang memenangkan undian ini membuat jatah hoki seumur hidupnya terpakai.
Daya tarik SDSB kemudian membuat orang berlomba-lomba mengikutinya, dari mulai petani, tukang becak, sampai prajurit TNI. Mereka terkadang berkonsultasi juga kepada dukun untuk mendapat nomor yang bakal menang.
SDSB memang terbukti membuat banyak orang mendadak kaya, tapi program ini tak ada bedanya dengan perjudian yang lagi ramai belakangan ini. Aktivis penentang Orde Baru, Sri Bintang Pamungkas dalam Ganti Rezim Ganti Sistim (2014) menyebut, SDSB seperti judi yang dilegalisasi pemerintah Soeharto.
Tak heran, ketika SDSB populer, banyak juga masyarakat dan lembaga yang menentangnya. Pada akhirnya, SDSB pun berakhir pada 1993.
Page: 1 2
Liputantb.com - Dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang dosen di Kota Mataram cukup mengejutkan. Dalam…
Liputanntb.com - Sebuah pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 mengalami kecelakaan…
Liputanntb.com - Selamat atas kelulusan Anda dalam seleksi PPPK Kementerian Agama (Kemenag) 2024. Berikut adalah…
Liputanntb.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),…
Liputanntb.com - Mataram, – Kursus Pembina Pramuka Satuan Komunitas (Sako) Al-Ma'arif resmi dimulai hari ini…
Liputanntb.com - Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) adalah institusi pendidikan kedinasan di bawah…