Pelamar lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka menilai bahwa proses seleksi BPI kurang transparan, terutama dalam hal penentuan kelulusan dan penambahan kuota. Beberapa peserta menilai adanya unsur subjektivitas dalam penilaian wawancara, yang bisa berbeda-beda tergantung pada penilai, serta menginginkan penjelasan lebih lanjut terkait kriteria yang digunakan dalam seleksi.
Sebagai informasi, BPI adalah program beasiswa yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung pelamar yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Penambahan kuota diharapkan dapat membuka kesempatan lebih luas bagi pelamar dari berbagai daerah dan latar belakang.
Namun, kekecewaan yang dirasakan oleh banyak pelamar ini mencerminkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi. Dalam curhatannya, seorang pelamar menambahkan beberapa usulan, antara lain:
Melalui curhatannya, pelamar berharap bahwa proses seleksi BPI akan semakin transparan dan adil di masa depan, dengan memberikan kesempatan lebih besar bagi mahasiswa yang berkomitmen melanjutkan studi meskipun terkendala biaya.
Page: 1 2
Liputanntb.com - Presiden Prabowo Subianto mengkritik vonis ringan yang dijatuhkan kepada Harvey Moeis, terpidana kasus…
Liputanntb.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengajukan usulan pemekaran wilayah yang mencakup pembentukan…
Liputanntb.com - PT Angkasa Pura Support, anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) yang bergerak…
Liputanntb.com - Seorang ibu berusia 36 tahun dengan tujuh anak di Kelantan, Malaysia, didenda RM2,000…
Mulai 1 Januari 2025, pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan penggunaan BBM jenis Pertalite. Baca:Pertamina Naikkan Harga…