tajam terpercaya

Menggali Sejarah Wali Nyatoq, Tradisi Sakral Masyarakat Sasak

Menggali Sejarah Wali Nyatoq, Tradisi Sakral Masyarakat Sasak
Kolase: Menggali Sejarah Wali Nyatoq, Tradisi Sakral Masyarakat Sasak.
Advertisements
Advertisements

Wali nyatoq adalah cerminan perpaduan antara nilai-nilai Islam dan budaya lokal yang masih hidup dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Dewali hingga saat ini.

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Asal Usul Nama Sasak

Kata “Sasak” diduga berasal dari istilah “sak-sak,” yang berarti berjalan dengan cepat dalam bahasa lokal. Pendapat lain mengaitkan kata ini dengan tulisan kuno di lontar yang menyebutkan “sa’-saq,” yang memiliki arti simbolik terkait perjalanan leluhur.

Asal Usul Masyarakat Sasak

Masyarakat Sasak diyakini berasal dari kelompok Austronesia yang bermigrasi dari daratan Asia ke kepulauan Nusantara ribuan tahun lalu. Mereka membawa tradisi maritim, bercocok tanam, serta kepercayaan animisme dan dinamisme sebelum agama-agama besar masuk.

Pengaruh Hindu-Buddha

Pada abad ke-8 hingga abad ke-14, pengaruh Hindu-Buddha cukup kuat di Lombok, yang terlihat dari peninggalan kerajaan-kerajaan seperti Kerajaan Selaparang. Sasak pada masa ini sudah memiliki sistem pemerintahan lokal dan kebudayaan yang kaya, seperti tradisi seni dan sastra lontar.

Masuknya Islam

Islam mulai masuk ke Lombok pada abad ke-16 melalui para pedagang dan penyebar agama dari Jawa, Sulawesi, dan Makassar. Proses Islamisasi berjalan damai, dan masyarakat Sasak mengadopsi Islam dengan tetap mempertahankan unsur-unsur adat yang disebut Wetu Telu, sebuah perpaduan unik antara Islam, Hindu, dan tradisi lokal.

Penulis: (Hasbi).