Atas perbuatannya, Holili diadili di Pengadilan Negeri Kraksaan dan divonis dengan hukuman yang lebih ringan dari tuntutan jaksa. Meskipun demikian, detail mengenai lama hukuman yang dijatuhkan tidak disebutkan dalam sumber yang ada.
Kasus ini menarik perhatian publik dan memicu perdebatan mengenai tindakan main hakim sendiri serta implikasi hukumnya. Beberapa warganet memberikan dukungan kepada Holili melalui media sosial, sementara yang lain menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil tanpa kekerasan.
Untuk mencegah aksi balas dendam atau konflik lebih lanjut, pihak kepolisian melakukan penjagaan di sekitar rumah Holili.
Kasus ini menjadi pengingat akan kompleksitas masalah keadilan dan pentingnya penanganan hukum yang tepat dalam situasi yang melibatkan emosi dan hubungan personal yang kuat.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menonton laporan video berikut: