Liputanntb.com – Darek- Salah satu Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024-202, yakni Lalu Muhamad Iqbal mengajak para Tuan Guru dan Ustaz di Lombok Tengah untuk membangun NTB melalui pondok pesantren (ponpes).
Keterangan tersebut disampaikan Lalu Iqbal saat melakukan pertemuan dengan puluhan ustaz dan Tuan Guru muda di Yayasan Ponpes Raudlatul Jannah An Nur, Desa Darek, Lombok Tengah, Kamis (5/9/2024).
Eks Dubes RI untuk Turki ini menjelaskan, bahwa potensi para Tuan Guru dan Ustaz muda ini sangat besar untuk dilibatkan dalam membangun daerah dalam segi keilmuan agama kepada anak muda di NTB.
Dikatakan, konteks kepemudaan menurutnya, yang paham anak muda tentu anak muda itu sendiri. Karena yang lebih memahami mereka. “Jadi saya perlu berkomunikasi dengan mereka untuk mendapatkan masukan bagaimana kita mengurus pemuda ini sementara demografi kita diatas 50 persen ini,” kata Lalu Iqbal.
Ia melihat pembangunan kepemudaan NTB melalui pesantren bukan keniscayaan. Ia melihat pesantren adalah wadah untuk membangun karakter, akhlak dan kecerdasan.
Oleh karena itu, posisi ini sangat strategis. “Jadi sangat penting kita dengar bagaimana masukan dari para Tuan Guru dan Ustaz muda ini,” bebernya.
Menurut Lalu Iqbal, dari pertemuan tersebut banyak hal yang disampaikan para Tuan Guru dan Ustaz tersebut. Salah duanya soal kesejahteraan para pengajar dan infrastruktur bangunan yang jarang menjadi perhatian. “Itu persoalan yang harus kita selesaikan bersama. Kalau perintah dari UUD itu adalah harus mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran yang dimainkan oleh pesantren ini tidak kecil bahkan lebih besar daripada yang non pesantren,” imbuhnya.
Ia pun mengajak para pengasuh pondok pesantren muda ini untuk membuat koperasi berbasis pesantren. Ia melihat hal itu sangat penting dilakukan untuk membuat pondok semakin maju dalam semua hal. “Karena idealnya kendaraan dakwah itu akan berkembang maju kalau mandiri secara finansial,” tegasnya.
Salah satu perwakilan Tuan Guru dan Ustadz muda, Wahyu Satriadi menyambut baik ajakan yang disampaikan Lalu Iqbal. Ia menilai langkah yang ditawarkan eks Jubir Kemlu itu memang sebuah keharusan bagi pengasuh ponpes jika ingin mandiri.
“Saya mendengar positif sekali jawaban dari semua keluhan kami itu. Kan beliau alumni Ponpes jadi beliau itu sangat paham dengan permasalahan yang ada,” katanya.
Ia berharap ke depan pemerintah provinsi NTB lebih memperhatikan keberadaan Ponpes terlebih yang ada di wilayah pelosok. Menurutnya, ponpes ini acap kali dianaktirikan.
“Kita berharap ke depan, Ponpes, TPQ dan Madrasah itu diperhatikan oleh pemerintah. Memang hari ini faktanya kurang diperhatikan. Baik pada sisi bangunan maupun sisi akses yang lain seperti infrastruktur dan masalah kesejahteraan pendidik,” imbuhnya.
(*)