Liputanntb.com – Lombok Barat – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat kembali melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan literasi keuangan generasi muda melalui program LiterAction! Kali ini, kegiatan berlangsung di SMK Boarding School Babussalam Gerunung, dengan fokus memberikan wawasan cerdas dalam mengelola keuangan, khususnya bagi para siswa sekolah menengah.
Kegiatan ini menghadirkan M. Yakub, S.H.I., M.E, Kepala Program Studi Ekonomi Islam UNU NTB, yang menekankan pentingnya pengelolaan keuangan sebagai soft skill yang harus dimiliki generasi muda sejak dini. “Mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah, terutama di usia remaja di mana kesadaran dalam hal ini masih minim. Namun, inilah bekal penting untuk memasuki masa dewasa dengan lebih bijak,” jelasnya.
Yakub menjelaskan bahwa walaupun sebagian besar pelajar saat ini masih menerima uang saku dari orang tua, penting bagi mereka untuk mulai membiasakan diri mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Hal ini membantu mereka memahami arus kas (cashflow), yakni alur uang masuk dan keluar yang menjadi dasar dalam pengelolaan keuangan. Dengan mencatat pengeluaran, siswa dapat mengetahui pola penggunaan uang mereka, membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
Ia juga menekankan agar siswa tidak mudah tergoda dengan tren FOMO (Fear of Missing Out), seperti membeli barang-barang hanya demi mengikuti gaya hidup teman sebaya. “Belilah barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Sebagai contoh, gunakan barang mahal seperti smartphone hingga benar-benar rusak atau tidak bisa digunakan lagi sebelum membeli yang baru,” tambah Yakub.
Abdul Muttalib, S.E.I., M.E, dosen Ekonomi Islam UNU NTB, turut memberikan wawasan tentang transformasi keuangan digital yang saat ini mengubah cara pengelolaan dan penggunaan keuangan melalui teknologi digital. “Digitalisasi keuangan memberikan banyak manfaat, seperti memudahkan transaksi, meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan, serta efisiensi operasional. Namun, tantangan yang dihadapi adalah pemahaman mendalam terkait teknologi ini agar tidak terjebak dalam risiko seperti investasi bodong atau penyalahgunaan teknologi keuangan,” paparnya.
Ia juga membahas contoh kasus viral tentang investasi bodong yang menjerat banyak generasi muda. “Kasus seperti itu menunjukkan betapa pentingnya memahami konsep keuangan digital sebelum terlibat di dalamnya. Generasi muda harus berhati-hati dan tidak tergoda janji keuntungan besar yang tidak masuk akal,” tegasnya.
Tantangan ke depan, menurut Abdul Muttalib, adalah menyiapkan generasi yang melek teknologi dan digitalisasi. Mereka harus memahami risiko dan manfaat teknologi keuangan, sambil tetap waspada terhadap ancaman seperti pinjaman online ilegal (pinjol) dan judi online (judol) yang semakin marak.
Page: 1 2
Liputanntb.com - Praya, Lombok Tengah – Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) kembali…
Liputanntb.com - Mataram, 10 Januari 2025 – SMKN 3 Mataram menjadi titik awal kegiatan UNU…
Liputanntb.com - Mataram, 10 Januari 2025 – SMKN 3 Mataram menjadi titik awal kegiatan UNU…
Liputanntb.com - Baru-baru ini, sekelompok aktivis yang tergabung dalam Nurani 98 mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi…
Liputanntb.com - Aktor James Woods mengalami peristiwa memilukan ketika rumahnya di kawasan Pacific Palisades, Los…
Liputanntb.com - Gerung, 11 Januari 2025 – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat kembali…