UNU NTB

Pemimpin Baru : Asa dan Realita

Advertisements
Advertisements

liputanntb – Pilkada serentak telah usai dilaksanakan dan melahirkan 691 pemimpin daerah di seluruh Indonesia. Sehari setelah dilantik, para kepala daerah, termasuk H. Lalu Muhammad Iqbal sebagai Gubernur NTB terpilih, langsung mengikuti retret atau pembekalan di Kota Magelang, Jawa Timur, dari tanggal 21-28 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program strategis pemerintah pusat dengan visi dan misi yang akan mereka implementasikan di daerah masing-masing.

Merespon momentum ini, TVRI NTB bekerja sama dengan UNU NTB menggelar program diskusi bertajuk NTB Bicara: “Pemimpin Baru – Asa dan Realita”, disiarkan langsung oleh TVRI NTB,  pada Kamis, 27 Februari 2025. Talkshow berdurasi satu jam ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Moh. Akri, S.HI(Ketua Komisi I DPRD NTB), Bambang Mei Finarwanto, S.H (Direktur Lembaga Kajian Sosial Politik M16), serta Dr. Ahmad Fauzan, S.Th.I., M.A (Akademisi UNU NTB).

Efisiensi Anggaran dan Implementasi Program Nasional

Mengawali perbincangan, Moh. Akri menyinggung terkait efisiensi anggaran yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2024. Presiden Prabowo Subianto memang telah menegaskan komitmennya untuk melakukan penghematan anggaran hingga US$ 44 miliar atau setara Rp 750 triliun pada tahun pertama kepemimpinannya. Hasil efisiensi ini akan digunakan untuk membiayai program-program unggulan, salah satunya untuk diinvestasikan ke Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang telah diresmikan beberapa waktu lalu. Dengan harapan tidak membebani anggaran negara dengan utang baru.

Akri menilai bahwa kebijakan ini efisiensi ini tentu akan sangat memengaruhi arah kebijakan daerahdan berdampak pada penyesuaian di berbagai sektor. Ia mengapresiasi salah satu program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dapat memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Namun, berdasarkan hasil reses di daerah pemilihannya, Akri menemukan bahwa masyarakat justru lebih menginginkan pendidikan gratis, karena biaya sekolah masih menjadi beban berat bagi banyak keluarga kurang. Sehingga, sinkronisasi anggaran dan implementasinya di tingkat daerah akan tetap menjadi tantangan bagi Gubernur NTB yang baru.

DPRD NTB, lanjutnya, akan terus menjalankan fungsi pengawasannya agar anggaran yang telah mengalami efisiensi dapat digunakan secara maksimal.

Page: 1 2

liputanntb.com

Recent Posts

Kasus Penganiayaan Bukran Efendi di Sunset Land Mandek, Kuasa Hukum Ancam Protes ke Kapolri

Kasus tindak pidana penganiayaan yang dialami Bukran Efendi di Sunset Land, Mataram, pada 13 November…

15 jam ago

Cara Cek Status PIP 2025 lewat HP: Mudah untuk SD, SMP, dan SMA

Untuk memeriksa status penerimaan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang SD, SMP, dan SMA pada…

16 jam ago

Ketua Ormas Dijebloskan ke Tahanan,Keadilan Terkoyak: Polres Loteng Abaikan Putusan MK

Ketua Umum Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, mengkritik tindakan Polres Lombok Tengah terkait penahanan Alus…

2 hari ago

Premanisme Berkedok Debt Collector? PT LNI Terseret Dugaan Perampasan!

Mataram - PT Lombok Nusantara Indonesia (LNI) membela diri setelah dilaporkan ke Polda NTB atas…

2 hari ago

Diduga Rampas dan Pemilik Mobil, PT LNI Dilaporkan ke Polda NTB

Mataram,- Perusahaan debt collector (DC) PT Lombok Nusantara Indonesia (LNI) dilaporkan ke polda NTB karena…

3 hari ago

Forum Rakyat NTB akan Laporkan Direktur dan Kontraktor Pembangunan Gedung Poltekes Mataram ke Kejati NTB

MATARAM – Forum Rakyat NTB kembali mengagendakan hearing terkait dugaan permasalahan pembangunan gedung Politeknik Kesehatan…

4 hari ago