Seleksi Wawancara Mahasiswa Baru UNU NTB: Menjaring Generasi Berilmu dan Berakhlak Mulia

Liputanntb – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar proses wawancara dan tes masuk bagi calon mahasiswa baru untuk tahun akademik 2024/2025. Proses seleksi ini dilakukan untuk menjaring calon mahasiswa yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai Agama, ilmu dan peradaban yang menjadi landasan universitas.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UNU NTB, Ahmad Fauzan, S.Th.,MA (Wakil Rektor 1 UNU NTB) ., menyampaikan pentingnya proses wawancara dalam seleksi mahasiswa baru. “Wawancara ini bukan sekadar formalitas, melainkan merupakan salah satu upaya kami untuk memahami karakter, motivasi, dan potensi calon mahasiswa. Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa yang diterima di UNU NTB memiliki keselarasan visi dengan kami, yaitu membentuk insan yang berilmu dan berakhlak mulia,” ujar Kandidat Doktor Fuzan.

Tes masuk yang diadakan meliputi tes potensi akademik, tes kemampuan dasar, serta wawancara yang menggali motivasi, minat, dan pemahaman calon mahasiswa terhadap nilai-nilai yang diusung UNU NTB. “Kami ingin mengetahui sejauh mana calon mahasiswa memiliki komitmen untuk belajar dan berkembang di lingkungan akademik yang berlandaskan nilai-nilai keislaman,” tambahnya.

Salah satu calon mahasiswa, Ahmad, yang mengikuti wawancara, berbagi pengalamannya. “Wawancaranya berjalan dengan baik, suasananya santai tetapi tetap serius. Saya ditanya tentang alasan memilih UNU NTB, serta apa harapan dan rencana saya setelah lulus nanti. Saya merasa ini adalah kesempatan untuk menunjukkan siapa saya sebenarnya, bukan hanya berdasarkan nilai di atas kertas,” kata Ahmad.

Di tempat yang sama dekan Fakultas Pendidikan Hadi Wijaya, M.Pd. Proses seleksi ini diikuti oleh ratusan calon mahasiswa dari berbagai daerah di NTB dan luar daerah. “Antusiasme para calon mahasiswa sangat tinggi, ini menunjukkan bahwa UNU NTB semakin dikenal dan dipercaya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas,” ungkap Hadi.