Strategi Peningkatan Jumlah Doktor di NTB: Tantangan dan Peluang

Liputanntb.com – Nusa Tenggara Barat, — Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan bertambahnya jumlah Calon Doktoral. Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah, mengingat peran strategis para akademisi dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi masyarakat.

Baca:Profil dan Biodata Istri Nadiem Makarim Franka Franklin, Inspiratif

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai program pendidikan tinggi di NTB telah berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, termasuk program doktoral, seperti Mahasiswa Doktor yang ada di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Data tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang mencerminkan komitmen pemerintah dan institusi pendidikan dalam membangun SDM berkualitas.

Mahasiswa Doktoral Andi Mulyan Mahasiswa dari Undiksha Bali, menjelaskan, “Lulusan doktor memiliki peran penting dalam penelitian dan pengembangan yang relevan dengan kebutuhan daerah. Mereka diharapkan dapat mengimplementasikan hasil risetnya untuk mendorong kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya NTB.”

Baca: Alasan Menteri Nadiem Makarim Tak Wajib Skripsi, Begini Penjelasan Dikti Ristek

Pemerintah daerah juga menyambut baik peningkatan jumlah doktor di NTB seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Lombok Tengah, H Lalu Idham Halid (Kandidat Doktor), menyatakan, “Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan tinggi yang berkualitas. SDM yang terdidik akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi NTB yang maju dan sejahtera.”

Peran para doktor tidak hanya terbatas pada dunia akademis, tetapi juga dapat berkontribusi dalam sektor-sektor lain seperti kesehatan, pertanian, dan pariwisata. Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Dengan akan bertambahnya jumlah lulusan doktor, NTB semakin optimis dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan. Keberadaan mereka diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

(BL)