Liputanntb.com – Mataram, – Fakultas Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan pembekalan bagi mahasiswa peserta Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Acara ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman praktis tentang dunia pendidikan sekaligus menanamkan semangat kolaborasi guna meningkatkan kesadaran kolektif dalam mengatasi tantangan di bidang pendidikan. Acara berlangsung di lantai II Kampus UNU NTB. Jln Pendidikan.Kota Mataram.
Dalam kegiatan ini, tema “Peningkatan Kesadaran Kolektif melalui Pendidikan Kolaboratif” diangkat sebagai landasan utama untuk menciptakan generasi pendidik yang tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga memiliki keterampilan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan masyarakat.
Baca:Telah Dibuka, Berikut Daftar Beasiswa Periode Oktober 2024
Ketua Program PLP, Wahyu Kurnia,M.Sn, dalam laporannya menyampaikan bahwa program PLP ini melibatkan lebih dari 300 mahasiswa Fakultas Pendidikan yang akan diterjunkan ke sekolah-sekolah mitra di berbagai wilayah di NTB dengan 40 sekolah sasaran yakni SMA, MA, SMP/MTs dan SD . Ia menekankan bahwa PLP merupakan salah satu program strategis dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pendidik profesional.
“Program ini bukan hanya sekadar pengalaman praktik mengajar di sekolah, tetapi juga sarana untuk memupuk kesadaran kolektif melalui pendidikan kolaboratif. Melalui kerja sama yang erat antara mahasiswa, guru, dan sekolah, kami berharap dapat menumbuhkan suasana belajar yang inklusif dan dinamis,” ujar Dr. Nurul dalam laporannya.
Wahyu juga melaporkan berbagai persiapan yang telah dilakukan, mulai dari seleksi penempatan sekolah, pembekalan materi teknis dan akademis, hingga bimbingan khusus yang diberikan oleh para dosen pembimbing untuk mendukung kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan PLP. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara universitas dan sekolah sangat penting untuk memastikan program berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.
“Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan di sekolah-sekolah tempat mereka melaksanakan PLP. Selain mengajar, mereka diharapkan mampu memprakarsai inovasi-inovasi kecil di bidang pendidikan, seperti penggunaan metode pembelajaran interaktif dan pendekatan kolaboratif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” tambah Wahyu.
Program PLP ini berlangsung selama 45 hari , di mana mahasiswa akan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, melakukan observasi, serta terlibat dalam berbagai aktivitas di sekolah. Selain itu, mereka juga akan didorong untuk mengajukan laporan terkait hasil dan pengalamannya selama di lapangan, sebagai bahan evaluasi bagi pengembangan program PLP di masa mendatang.
Dengan terlaksananya pembekalan ini, Fakultas Pendidikan UNU NTB berharap bahwa Program PLP mampu mencetak tenaga pendidik yang memiliki wawasan luas, keterampilan praktis, dan kesadaran kolektif dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik untuk masa depan.
Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Pendidikan UNU NTB, Hadi Wijaya, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa PLP bukan hanya sekadar program praktik mengajar, melainkan juga momen penting bagi mahasiswa calon guru untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam pendidikan. “Melalui kolaborasi, mahasiswa akan belajar memahami pentingnya bekerja dalam tim, menghadapi dinamika sekolah, serta memecahkan masalah bersama. Ini adalah modal penting dalam membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif,” tuturnya.
Hadi, memaparkan tentang, Undang-undang yang mengatur tentang Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahun 2014 tidak secara spesifik ada sebagai undang-undang tersendiri, namun PLP merupakan bagian dari kebijakan dan regulasi pendidikan tinggi yang diatur dalam ”Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan aturan turunan terkait lainnya”. Program PLP merupakan bagian dari proses pendidikan dan pelatihan profesi untuk calon guru yang diintegrasikan dalam kurikulum program studi kependidikan.
Menurutnya, secara garis besar, berikut adalah poin-poin terkait regulasi yang mendasari PLP:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
- Pasal 35: Mengatur tentang standar nasional pendidikan tinggi, termasuk standar kompetensi lulusan, yang mencakup keahlian di bidang pendidikan.
- Pasal 44: Mengatur tentang kewajiban perguruan tinggi untuk memfasilitasi pendidikan profesi, termasuk profesi guru, yang melibatkan kegiatan praktik lapangan.
2. Permendikbud Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pendidikan Profesi Guru (PPG)
- Pada peraturan ini, pendidikan profesi guru diwajibkan untuk melewati tahapan pembelajaran, salah satunya adalah pengalaman lapangan (PLP), di mana calon guru harus menjalani praktik mengajar di sekolah-sekolah untuk mempraktikkan teori dan keterampilan yang telah dipelajari selama di perkuliahan.
- Dalam aturan ini, PLP menjadi bagian integral dari pendidikan profesi untuk menghasilkan lulusan yang siap mengajar.
3. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
- Pada peraturan ini, perguruan tinggi diwajibkan untuk menerapkan standar pendidikan yang mencakup kegiatan akademik dan non-akademik, termasuk pengalaman lapangan bagi mahasiswa calon guru.
- PLP merupakan bagian dari kegiatan akademik yang berbasis praktik dan keterampilan.
” PLP diatur untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru agar dapat memperoleh pengalaman langsung di sekolah, menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas, dan meningkatkan kompetensi mengajar serta pedagogi mereka sebelum menjadi guru profesional, ” ujarnya.
Sambutan berikutnya dari Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB), Dr. Baiq Mulianah,M.Pd.I. Secara resmi membuka kegiatan Pembekalan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan. Dalam sambutannya, Dr. Baiq Mulianah, menekankan pentingnya kebermanfaatan program ini bagi pengembangan pendidikan di wilayah NTB, sekaligus bagi pembentukan karakter mahasiswa calon guru.
“Kegiatan PLP ini bukan sekadar formalitas dalam kurikulum pendidikan guru. Saya berharap mahasiswa dapat memberikan manfaat langsung bagi sekolah tempat mereka belajar, dengan membawa inovasi dan semangat kolaboratif. Jadilah agen perubahan yang memberikan dampak nyata untuk pendidikan yang lebih baik,” ujar Dr. Baiq Mulianah.
Rektor juga menegaskan bahwa melalui PLP, mahasiswa akan diajak untuk tidak hanya mengasah kemampuan mengajar, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar. Menurutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah akan menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya pendidikan berkualitas di semua lini.
“Kebermanfaatan dari kegiatan ini tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa yang memperoleh pengalaman mengajar di lapangan, tetapi juga oleh para siswa dan guru di sekolah. Program ini merupakan upaya bersama untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih maju dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian motivasi oleh Rektor, yang mendorong para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dan memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang mereka emban di lapangan. “Jangan hanya fokus pada apa yang kalian pelajari, tetapi fokuslah pada bagaimana kalian bisa memberikan manfaat lebih bagi orang lain,” tutup Dr. Baiq Mulianah.
Acara selanjutnya doa yang disampaikan Ust. Dr. Junaidi, M.Pd.I. kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari masing-masing Prodi yang ada di fakultas Pendidikan UNU NTB.